8 Desember 1991


                Semua perjalanan ini bermula dari lahirnya seorang bayi perempuan, putri pertama pasangan Drs. Gita Danupranata (waktu itu ayahku bahkan belum mengambil kuliah masternya) dan Dra. Nanik Widaryani. Menurut cerita aku lahir menjelang tengah malam. Namun, entah apa sebabnya di akte kelahiranku tertulis tanggal lahirku adalah 9 Desember 1991. Itulah mengapa semua kartu identitasku menggunakan tanggal itu. Tak apalah lagipula 9 Desember mengingatkanku akan anti corruption day, hari anti korupsi. Salah satu hikmahnya menjadi apapun aku, tak diizinkan sedikitpun untuk korupsi.
                Kembali ke cerita kelahiranku. Menurut ibuku aku lahir belum genap 9 bulan, sekitar 1,5 bulan sebelum hari perkiraan lahir(HPL)ku. Sebuah guyonan yang sering aku lontarkan ketika di-bully, dianggap aneh oleh teman-teman, pada mereka aku katakan kalau “kewarasan”ku belum genap 9 karena aku lahir jauh sebelum perkiraan. Hehe...
                Ada suatu mitos yang beredar mengenai waktu lahirnya bayi. Menurut adat Jawa, bayi yang lahir di waktu malam hari memiliki keberanian lebih dibanding bayi yang lahir siang hari. Hal ini pulalah yang membuatku (kadang) kelewat berani. Masih teringat jelas bagaimana tingkah polahku ketika TK hingga SMP. Berapa banyak cowok-cowok mungil yang menjadi korban kekerasanku. Mulai dari aksi pembantingan hingga pencakaran. Hihi...nakal ya.
Beberapa waktu lalu aku bertemu seorang dosen teman ayahku, entah apa sebabnya beliau mengatakan, “O, ini putrinya Pak Gita yang dulu nakal itu ya?” Gubrakk. Ternyata aku lebih dikenal sebagai SISWI nakal ketimbang perolehan piala, trofi, dan torehan prestasi lain sebagai baktiku pada almamaterku.

Comments

Post a Comment

Thanks for your attention. Nice to meet you.