Menulis CV yang Menarik? Kenapa Nggak!

Male female cv resume cartoon Royalty Free Vector Image
Pagi ini, sembari mencuci tiba-tiba terpikirkan untuk menulis sesuatu yang berkaitan dengan "Curriculum Vitae atau Resume, Biodata, atau Riwayat Hidup". Terpantik setelah tiga hari terakhir berkutat dengan hal ini untuk suatu urusan pekerjaan. Sebenarnya sudah terpikir lama untuk menulis hal ini, tetapi rupanya banyak distraksi.
 
Sebelum beranjak jauh, saya ingin berbagi...
"Apakah yang dimaksud dengan Curriculum Vitae (CV) atau Resume atau Biodata?"
 Secara umum yang ketiga hal tersebut berisi rangkuman perjalanan hidup seseorang. Curriculum Vitae dan Resume dalam Bahasa Inggris, dan Biodata dalam Bahasa Indonesia.
 
Meskipun demikian, sebenarnya ada sedikit perbedaan. 
"Apakah perbedaan CV dengan Resume atau Biodata?"
Perbedaan keduanya terdapat dalam dalam panjang tulisan. CV lebih panjang daripada resume.
 
 
Untuk mempermudah penyebutan, maka penyebutan selanjutnya saya singkat sebagai CV. Oke?!

Nah, "Kapan CV dibutuhkan?"
Yang paling lazim adalah ketika melamar pekerjaan, menjadi pemateri, untuk tujuan pendidikan, dan dalam proses pernikahan.
 
"Apa saja isinya?"
Isi CV bergantung pada tujuan penulisannya. Namun secara umum berisi identitas pribadi, alamat baik tempat tinggal atau alamat surat elektronik, riwayat pendidikan, dan atau pengalaman, dan atau pekerjaan, dan atau karya.
 
"Apa tujuan penulisannya?"
Sebagaimana saya sebutkan tadi, setidaknya ada empat tujuan penulisan CV yang paling common
  1. Melamar pekerjaan
  2. Menjadi pemateri
  3. Tujuan pendidikan
  4. Proses pernikahan
Selanjutnya akan kita bahas overview dari masing-masing CV berdasar tujuan.
 
Melamar pekerjaan 
Sebagaimana namanya, melamar pekerjaan umumnya kita belum pernah bekerja dengan posisi seperti itu. Selain itu, lamaran pekerjaan juga akan dibaca orang yang secara umum tidak mengenal kita. Karena tujuannya melamar pekerjaan, maka bagian-bagian yang ditulis lebih menonjol adalah bagian-bagian yang menunjang calon pekerjaan baru kita. Misal, Anda adalah seorang pegawai bank yang ingin berpindah pekerjaan dari kantor lama, selain menjadi pegawai, Anda juga menjadi seorang atlet kayak. Jika, Anda ingin  melamar pekerjaan di perusahaan perbankan lainnya, maka overview harus lebih banyak membahas tentang dunia pekerjaan bukan tentang bagaimana menjadi atlet.

Menjadi pemateri
Umumnya kita diundang menjadi pemateri oleh orang yang mengenal atau setidaknya tahu sedikit latar belakang kita. Menulis CV untuk tujuan ini pun harus singkat, padat, jelas, dan tidak semua perlu ditulis, cukup yang relevan saja. Moderator tidak punya cukup waktu membacakan seluruh riwayat hidup kita. Jika menjadi pemateri pada ranah akademik, lebih baik ditunjukkan hal-hal yang berkaitan dengan dunia akademik, seperti riwayat publikasi jurnal ilmiah. Sedangkan jika menjadi pemateri pada ranah profesional, maka lebih ditunjukkan bagaimana kompetensi, misal tersertifikasi pelatihan tertentu. Hal-hal tersebut dilakukan agar audiens lebih tertarik dan terutama percaya dengan apa yang kita sampaikan. 
 
Tujuan pendidikan
Dulu hal ini hanya dituliskan ketika seseorang akan melanjutkan pendidikan post graduate, baik magister ataupun doktoral. Namun, saat ini rupanya beberapa kampus mulai mengadopsi hal ini pada perekrutan mahasiswa tingkat sarjana khususnya pada jalur-jalur yang diselenggarakan secara mandiri. Mungkin kampus-kampus mulai melihat calon-calon mahasiswanya bukan hanya dari keunggulan akademik yang umumnya ditampilkan dari nilai rapor atau hasil tes, tetapi kampus juga ingin mendapatkan calon mahasiswa yang bertalenta dan berpotensi menjadi "orang besar".  Oleh karena itu, CV berisi prestasi selama jenjang pendidikan sebelumnya (saat sekolah jika akan melanjutkan pendidikan undergraduate, selama S1 jika ingin melanjutkan S2, atau selama S2 jika ingin melanjutkan S3) serta pengalaman pekerjaan yang meyakinkan bahwa Anda membutuhkan dan layak untuk lanjut S2 atau S3, termasuk publikasi ilmiah khususnya ketika akan melanjutkan studi pasca sarjana. 
 
Proses pernikahan
Sebagaimana tujuannya, maka dalam CV ini harus menunjukkan bahwa kita memiliki kemampuan untuk membangun keluarga baru, seperti latar belakang keluarga, kondisi finansial, pendidikan dan pengetahuan keluarga, visi-misi keluarga yang akan dibangun, dan hal-hal yang menguatkan calon suami/istri beserta keluarganya untuk bisa menerima kehadiran kita.

Setelah mengetahui bagaimana menyusun CV yang disesuaikan dengan tujuan, penting juga bagi kita untuk memenuhi esai sesuai dengan yang diminta (requirement) dari pihak yang kita tuju.

Di antara hal-hal yang berkaitan dengan "pemenuhan permintaan" tersebut setidaknya harus ada tiga hal yang kita pastikan:
  1. Bahasa apakah yang diminta oleh pihak yang kita tuju? Apakah bahasa Indonesia atau bahasa lain?
  2. Bagaimana formatnya? Poin-poin atau esai?
  3. Apakah perlu menggunakan foto atau tidak?
Bagaimana menulis CV dengan menggunakan Bahasa Indonesia?
Menurut saya ini sangat mudah dan sangat banyak ditemukan contohnya di internet. Saya tidak akan membahasnya terlampau panjang. Yang pasti semua tertulis harus fakta dan yang tertulis harus dapat dipahami oleh pihak yang kita tuju.

Lalu bagaimana dengan menulis CV menggunakan bahasa lain?
Ada beberapa CV yang harus ditulis dengan bahasa internasional, misalnya Bahasa Inggris. Umumnya hal ini dilakukan untuk proses pendidikan ke luar negeri. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan hal ini diminta oleh perusahaan yang akan kita apply. Lalu bagaimana menulisnya?
  1. Seringlah berlatih menulis
  2. Perbanyak kosa kata 
  3. Perhatikan gramatikal

Seringlah berlatih menulis
Jika Anda adalah orang yang suka menulis (apapun) hal ini sangat berguna, karena secara tidak langsung membentuk alur pemikiran sehingga ide menjadi lebih rapi dan mengalir. Karenanya berlatihlah untuk sering menulis apapun dan tidak harus dengan bahasa yang ingin kita tulis dalam CV. 

Perbanyak kosa kata
Bagaimana caranya? Itu tergantung masing-masing orang. Mau sambil nonton boleh, sambil nge-game juga tidak masalah, banyak membaca bagus, atau menghafal kamus juga tidak salah. Mana yang paling menyenangkan dan mudah dilakukan.
 
Perhatikan gramatikal 
Hal ini terutama jika bahasa yang kita gunakan terdapat perubahan kata berdasar waktu, kedudukan, dan sebagainya. Bahasa Inggris dan Bahasa Arab adalah contoh bahasa yang memiliki perubahan kata berdasarkan waktu (tense pada Bahasa Inggris, atau fiil madhi-mudhari' pada Bahasa Arab), Bahasa Arab adalah contoh bahasa yang memiliki perubahan kata benda berdasarkan jumlah (isim mufrad, mutsanna, jama'), dan ada pula bahasa internasional lain yang memiliki tingkat kesopanan seperti Bahasa Jepang atau Korea.
 
*) Sekilas bagaimana menulis CV dalam Bahasa Inggris atau Arab.
  1. Paling utama jangan takut salah dalam menulis menggunakan bahasa asing.
  2. Langsung ditulis dalam bahasa asing. Jangan menulis dalam Bahasa Indonesia kemudian diterjemahkan satu per satu atau dimasukkan mesin penerjemah seperti Google Translate atau Al Maany untuk Bahasa Arab. Bisa dipastikan struktur bahasanya akan tidak beraturan. Google Translate sangat efektif dan bagus ketika digunakan untuk menerjemahkan dari bahasa asing ke Bahasa Indonesia.
  3. Jika terhambat pada suatu kata tertentu, misal tidak tahu atau lupa barulah gunakan Google Translate untuk mencari padanan kata (tetapi, bukan dalam bentuk kalimat).
  4. Untuk memperkenalkan identitas diri:
    • Gunakan present simple tense dalam Bahasa Inggris, atau
    • Fiil mudhari' bentuk tunggal sebagai kata kerjanya, dan isim mufrad karena diri kita tunggal.
  5. Karena mayoritas isi CV adalah menceritakan masa lalu, maka:
    • Gunakan past tense dan turunannya (simple past tense, past continuous tense, past perfect continuous, dsb.) jika menggunakan Bahasa Inggris
    • Gunakan fiil madhi jika menggunakan Bahasa Arab
  6. Jika harus menceritakan pengalaman masa lalu yang masih berlangsung saat ini bahkan terus berlanjut, dalam Bahasa Inggris bisa menggunakan present perfect continous tense.
  7. Jika pengetahuan tentang tense masih minimalis (seperti saya hehe...), jangan terlalu takut salah. Anda bisa meningkatkan kualitas tulisan khususnya dalam bentuk esai dengan membuat variasi kata hubung (bisa dicari dengan kata kunci "Transitional Word").
  8. Jika sudah selesai menulis, lakukan self-proofreading dengan cara 
    •  Copy semua bagian (atau terpisah-pisah jika terlalu banyak) kemudian paste dalam mesin penerjemah, misal Google Translate dan silakan dilihat artinya sambil diperbaiki.
    • Jika menggunakan Bahasa Inggris, bisa lakukan instalasi software Grammarly untuk melihat apakah penggunaan grammatikalnya benar atau belum. Revisi dengan melihat saran dari Grammarly.
    • Kalimat-kalimat atau paragraf yang sudah diperbaiki berdasarkan saran dari Grammarly, di-copy kemudian paste ke software online Paperrater atau aplikasi proofreading lainnya. Setelah dianalisis akan muncul perbaikan dan pada paragraf panjang akan muncul perkiraan nilai Anda jika dibandingkan oleh orang-orang yang memiliki tingkat pendidikan setara dengan Anda.
    • Bagaimana cara menggunakan semua aplikasi tersebut, bisa dicari ya di Google atau search engine  lainnya.

Sempat sedikit terbahas tentang bentuk-bentuk CV.

"Sebenarnya secara bentuk ada berapa macam?"
Secara umum ada dua yaitu poin-poin dan dalam bentuk esai. Mana yang lebih bagus? Kembali sesuaikan dengan tujuan penulisan.
 
"Apakah CV perlu ditambahkan foto?"
  • Wajib, jika memang diminta.
  • Boleh, ketika tidak ada persyaratan.
  • Jangan, jika tidak diminta atau beberapa aplikasi kampus luar negeri menginginkan agar tidak menggunakan foto agar lebih objektif dan tidak dipengaruhi oleh SARA.
 
Terakhir yang paling penting,
"Di mana, format atau template CV bisa diperoleh?"
  1. Microsoft Word mulai edisi 13 ke atas sudah banyak menyediakan
  2. Menggunakan laman desain online seperti Canva
  3. Atau desain manual dengan aplikasi desan seperti Corel Draw atau Photoshop.
Which one do you prefer.

Pembahasan sudah cukup panjang, saatnya kita bergerak, semoga sukses, Kawan. 

 

Comments